Kuingin kau selalu melihat jendelaku agar setiap saat
aku dapat melihat wajahmu. Tapi kenapa kau lebih senang duduk di bawah pohon
cemara menunggu daun kering berguguran. Sesekali kau ambil daun kering berujung
tajam lalu kau mainkan dengan sebelah tangan dan kau putar-putar. Walau hanya
punggung yang bisa kulihat, tapi aku bisa membaca wajahmu. Dan aku tahu kau.
Menurutku,
ketika laki-laki menangis, bukan sebutan cengeng atau kurang jantanlah. Tapi
lihatlah betapa sangat beratnya dia menahan derita sehingga dia perlu
mengeluarkan air matanya yang berharga itu. Dia tidak perlu orang mendekatinya,
dia juga tidak perlu orang untuk menghiburnya. Yang diperlukan hanyalah
beberapa menit untuk menenangkan batin. Menangis merupakan dinamika emosi yang
ada di setiap manusia, entah itu wanita maupun pria.
Bicara
soal nangis, aku jadi malu sendiri. Belum lama kenal Baskoro aku sudah beberapa
kali nangis padanya. Entahlah aku merasa dekat dengannya. Di hatiku Baskoro
adalah adikku. Pantaslah kalau kakak curhat ke adiknya. Walaupun pernah
terselip perasaan nggak enak.
……………………………………………………………………………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar